Museum Batik Danar Hadi: Batik dari Masa ke Masa

Museum Batik Danar Hadi_Urvasu_petunjuk masuk Museum Batik Danar Hadi
Petunjuk Pintu Masuk Museum Batik Danar Hadi

Pada dasarnya saya sangat senang dengan kain, jadi kunjungan ke Museum Batik Danar Hadi merupakan salah satu tempat yang memang saya prioritaskan untuk dikunjungi saat ada di Solo. Segera setelah menghabiskan es kapal, saya bergegas ke Museum Batik Danar Hadi karena hari sudah sore dan awan hitam mulai bergelayut di langit kota Solo.

Museum Batik Danar Hadi letaknya tidak jauh dari Taman Sriwedari, hanya beberapa ratus meter saja. Sampai di museum ini, saya melihat sebuah pekarangan yang sangat luas dengan taman yang lumayan asri. Museum nya sendiri tidak kelihatan dari pintu masuk. setelah celingak-celinguk beberapa saat, ada mas satpam yang menghampiri saya dan menayakan saya mau kemana. Sayapun diarahkan masuk ke dalam galeri dan langsung menuju kasir untuk membeli tiket masuk museum.

Museum Batik Danar Hadi_Urvasu_tiket masuk Museum Batik Danar Hadi
Tiket masuk ke Museum Batik Danar Hadi

Harga tiketnya bisa dikatakan lumayan, yakni Rp. 35,000. Untuk ukuran museum yang dikelola swasta sih menurut saya harga segitu gak terlalu mahal juga sih. Nah setelah membeli tiket sayapun diarahkan masuk ke area museum. Saya disambut seorang pemandu yang akan mengantar saya berkeliling. Mba yang memandu saya ini orangnya baik banget dan halus bicaranya (ya iya lah, orang Solo, hehehehe) sayangnya saya lupa nama mba nya siapa, habisnya di tagnya cuma ada tulisan trainee.

Saya pun dijelaskan tentang peraturan museum batik Danar Hadi. Agak gimana gitu rasanya saat dijelaskan gak bisa ambil foto. Peraturan lainnya adalah tidak boleh menyentuh kain yang dipajang. Sayang banget gak bisa ambil foto, tapi sebagai pengunjung yang baik saya ikut aturan lah.

Saya langsung berkeliling sama pemandu saya. Di awal saya diajak melihat ruangan tentang proses membatik. Disini ada berbagai bahan yang digunakan untuk membuat batik. Nah menurut pemandu saya, pada dasarnya bahan pembuatan batik sebenarnya sama, namun racikannya yang berbeda. Racikan rahasia bahan batik di Batik Danar Hadi ini yang menyebabkan batik produknya memiliki kualitas yang baik.

Koleksi Kain Museum Batik Danar Hadi

Ratusan eh mungkin ribuan batik yang dipamerkan, semua koleksi membuat saya selalu berkata waaah, wow, dan berbagai ungkapan kagum lainnya tiap saya melihat koleksinya. tidak heran saya jadi haus banget karena banyakan bilang wah dan wow heheheh.  Tentu saja diantara sekian banyak kain yang dipamerkan, ada beberapa yang istimewa buat saya.

Yang pertama adalah Batik Puteri Salju. Ya, benar batik dengan lukisan Putri Salju. Batik ini dibuat dengan pewarnaan seperti batik pesisir, berwarna-warni. Batik ini dibuat oleh seorang Belanda. Ternyata gak cuma putri salju lho yang dibikin motif batik. Little Red Riding Hood juga dipake motif batik. Wah benar-benar bagus banget nih, kreatif pula. Selain batik Belanda gaya pesisiran, ada juga lho orang Belanda yang tinggal di sekitar keraton yang mengembangkan batik dengan nuansa batik Pedalaman.

Yang kedua adalah batik Cina. Batik dengan gaya pesisir ini cantik banget laho. Warna yang cantik dan motif yang bagus adalah daya tariknya. Yang bikin saya bilang wow lagi adalah rapinya buatan serta kerapatan detail batik ini. Nah kata Mba pemandu saya, ada lagi yang detailnya jauh lebih rapat, sehingga kalau dilihat dari jauh, seperti tidak ada motifnya, tapi kalau dilihat dari dekat, itu motifnya rapet banget! Oh ya orang Cina juga memberikan pengaruh lho dalam perkembangan motif batik. Motif Buketan (bunga), Naga, Burung Hong/Phoenix, dan Mega Mendung (Cirebonan), adalah motif yang dipengaruhi oleh budaya Cina.

Yang ketiga adalah Batik Hokokai. Ini dapat pengaruh dari Jepang saat pendudukan Jepang. Ini motifnya gak kalah rumit dan kerapatan polanya luar biasa! Duh, saya bayanginnya aja dah ngilu, duduk berjam-jam selama berbulan-bulan untuk menyelesaikan selambar kain batik.

Batik Rifai’ah dan Kain Patola di Museum batik Danar Hadi

Saya baru pertama kali lho mendengar ada batik yang disebut dengan Batik Rifai’ah. Di Museum Batik Danar Hadi ini, ada beberapa kain batik Rifai’ah yang dipamerkan. Batik-batik ini polanya sesuai dengan syariah Islam, dimana tidak menggambarkan manusia atau binatang. Pola batik ini disi dengan pola tumbuhan, sulur, maupun bentuk menyerupai hewan, namun tidak sepenuhnya digambarkan secara gamblang. Misalnya ada gambar seperti burung, dimana sayapnya digambarkan cukup jelas, namun kepala burungnya tidak digambarkan dan diganti dengan motif lainnya.

Di Museum Batik Danar Hadi ini ada juga lho kain lain yang dipamerkan. Saya diajak melihat Kain Patola, sebuah kain yang bisa dikatakan cukup langka lho. Kain ini dibuat dengan teknik ikat ganda. Sebuah teknik yang sangat rumit. Teknik pembuatan ini sudah jarang dilakoni karena saking rumitnya. Saya hanya satu jenis kain yang saya ketahui dengan teknik pembuatannya sama, yakni Geringsing dari Tenganan, Bali. Saking senangnya saya melihat kain yang cuma pernah saya lihat gambarnya di buku, saya sampai memperhatikan kain ini beberapa menit. Mba pemandu saya sampe heran lihat saya kegirangan memperhatikan kain Patola, hehehe.

Proses pembuatan kain Batik

Pembatik di Museum Batik Danar Hadi
Pembatik di Museum Batik Danar Hadi

Ini adalah hal yang gak boleh dilewatkan kalau sedang ada di Museum Batik Danar Hadi. Sebenarnya saya hampir tidak bisa melihat proses pembuatan batik karena saya datang kesorean, heheheh. Meskipun begitu, ternyata saya sedang beruntung. Saya lihat melihat ibu-ibu pembatiknya sangat sabar, membatik diatas kain dengan pola yang rumitnya minta ampun. Saya sampe berharap saya dikasi kesabaran seperti ibu-ibu itu, hehehe.

Saya ingin menghabiskan waktu lebih lama lagi disana, kalau boleh saya mau nginep aja deh, hehehe. Sayangnya museum sudah mau tutup dan sayapun mengakhiri kunjungan saya di Museum Batik Danar Hadi yang sangat berkesan ini.

Sebuah kunjungan yang sangat menyenangkan buat saya meskipun tidak bisa mengabadikan kunjungan kesana melalui foto. Batik adalah kekayaan budaya nusantara yang juga telah diakui oleh UNESCO, sama seperti Keris.  Buat saya, mengenal kekayaan budaya sendiri apalagi sudah diakui dunia adalah sebuah kesempatan yang sangat sayang untuk dilewatkan. Bagaimana dengan sahabat Urvasu? Berminat mengenal lebih dekat kekayaan negeri ini?

Satu respons untuk “Museum Batik Danar Hadi: Batik dari Masa ke Masa

Tinggalkan komentar